Home   Blog  
Update

  Tuesday, 07 August 2018 06:00 WIB

Ekonomi Kreatif: Kuliner Jagung Bunga, Popcorn Gurih dari Atambua

Author   Tempo Institute

Jagung bunga, banyak dijumpai di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Raimanuk, Kabupaten Belu. / Foto: Mardiyah Chamim

Popcorn selama ini menjadi teman yang asyik buat menonton film. Kita bisa membelinya di kedai atau di gedung bioskop. Bisa juga kita beli jagungnya di super market, lalu memasaknya di microwave. Bahan popcorn ini biasanya jagung yang diimpor dari Argentina dan Amerika. Padahal geliat kuliner seperti ini sudah ada dalam kegiatan ekonomi kreatif Indonesia.

Nah, tahukah Anda bahwa sebetulnya negara kita juga memproduksi jagung yang bisa dibikin popcorn. Namanya jagung bunga, banyak dijumpai di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Raimanuk, Kabupaten Belu. Panas yang optimal dan kondisi tanah yang spesifik membuat jagung di area ini tumbuh jadi tanaman pangan yang dominan. “Jagung bunga di Raimanuk ini yang paling gurih,” kata Nella Besin, penduduk Raimanuk, Belu, NTT. “Daerah lain memang juga punya, tapi rasanya tak sama.”

Jagung bunga ini berwarna putih, bijinya kecil, dan kadang diseling biji berwarna hitam. Cara memasaknya mudah. Siapkan dulu minyak panas di penggorengan, lalu tuangkan biji jagung secukupnya, oseng selama satu menit, kemudian tutup dengan nyiru. Lalu, biji jagung di wajan pun meletup-letup. Pop, pop, pop, pop!

Tinggal taburi garam secukupnya. Jadilah jagung bunga yang lezat, gurih dan manis. Praktis pula, tak perlu microwave, cukup wajan yang cukup tebal. Harganya pun murah. Di pasar, harga sekaleng biji jagung yang kira-kira satu kilogram hanya Rp 10 ribu. “Di desa, kami tak ada kue-kue. Jadi jagung bunga ini yang kami gunakan untuk suguhan buat tamu,” kata Nella yang ditemui Tempo dalam program pengembangan komunitas kreatif, kerja sama Badan Ekonomi Kreatif dan Tempo Institute.

Jagung bunga bisa dibilang sebagai kekayaan kuliner nusantara yang potensial dikembangkan lebih lanjut. Selama ini petani kurang melirik tanaman jagung ini, karena ukurannya yang kecil. Di Kediri, Jawa Timur, jagung jenis ini dikenal dengan nama “goter” dan digunakan sebagai makanan burung.

Padahal, dalam ekonomi kreatif jika dikemas dengan baik, disertai narasi storytelling yang kuat, nilai tambah jagung bunga, juga jagung goter, bakal terkerek naik. Boleh jadi orang-orang Jakarta dan kota-kota besar lainnya dengan bangga menyantap popcorn jagung bunga sambil nonton film.

TEMPO.CO

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox