Doorstop adalah salah satu cara yang biasa digunakan seorang jurnalis untuk mendapatkan pernyataan atau jawaban cepat dari narasumber. Teknik ini dilakukan lewat wawancara spontan tanpa pemberitahuan, biasanya dengan menghampiri narasumber saat mereka keluar dari sebuah ruangan atau acara.
Metode ini menuntut wartawan untuk peka dalam menyusun pertanyaan dan sigap menangkap respons singkat narasumber demi memperoleh kutipan eksklusif secepat mungkin. Namun, teknik ini juga memiliki tantangan etis dan praktis, terutama dalam menjaga batasan sopan santun dan privasi narasumber.
Berikut ini rangkuman informasi mengenai pengertian doorstop interview dan tips melakukannya dengan tetap menghormati narasumber.
Doorstop interview atau wawancara cegat pintu adalah teknik wawancara spontan yang dilakukan wartawan kepada pejabat atau tokoh publik tanpa janji sebelumnya. Wawancara ini dilakukan dengan cara “mencegat” narasumber ketika mereka masuk atau keluar dari sebuah acara.
Jurnalis biasanya sudah menunggu di depan pintu untuk meminta waktu sejenak agar narasumber mau menjawab pertanyaan sebelum beranjak dari lokasi. Cara ini umum dilakukan untuk mendapatkan komentar cepat dari sosok yang sulit ditemui.
Dalam literatur jurnalistik internasional, doorstop (atau doorstepping) merujuk pada upaya memperoleh wawancara langsung tanpa pengaturan sebelumnya, dengan harapan menangkap jawaban yang spontan.
Metode ini banyak disukai wartawan karena mereka bisa menanyakan isu sensitif atau eksklusif, dan jawaban yang diperoleh biasanya tidak dibagikan ke media lain. Respons singkat dari doorstop media ini kerap menjadi angle atau sudut pandang utama dalam pemberitaan.

Menurut Media Helping Media, wawancara doorstop berada pada batas yang cukup sensitif. Di satu sisi merupakan praktik umum dalam jurnalistik, namun di sisi lain dapat berpotensi melanggar privasi narasumber.
Istilah “doorstop interview” sendiri sering menyiratkan bahwa sebagian jawaban narasumber hanya akan digunakan sebagai kutipan singkat (soundbite) dalam berita. Untuk melakukannya dengan etis dan tetap menghargai narasumber, berikut beberapa tips bertanya saat doorstop agar mereka bersedia memberikan pernyataan:
Hindari memaksa wawancara saat narasumber tampak terburu-buru atau sedang tidak dalam suasana hati yang baik. Dalam doorstop, jurnalis perlu peka membaca situasi dan memastikan bahwa narasumber berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk memberikan pernyataan.
Karena waktu sangat singkat, pastikan pertanyaan yang diajukan langsung pada inti masalah dan sesuai konteks. Hindari pertanyaan yang terlalu panjang atau melebar agar narasumber bisa memberikan jawaban yang jelas dan tidak memakan waktu.
Gunakan bahasa tubuh yang ramah dan tetap sopan. Jaga jarak yang wajar, hindari gestur yang agresif, dan pastikan nada bicara tetap santun agar narasumber merasa nyaman saat menjawab pertanyaan.
Jika narasumber hanya memberikan jawaban singkat atau memilih tidak berkomentar, hormati keputusannya. Sikap profesional seperti ini membantu menjaga hubungan baik dan membuka peluang untuk wawancara di kesempatan berikutnya.