Panduan Membuat Kerangka Berpikir dan Contohnya

Saat menyusun karya tulis ilmiah, kita biasanya perlu membuat kerangka berpikir sebagai bagian penting dari struktur laporan. Bagian ini diletakkan di awal tulisan dan berfungsi sebagai penjelas alur logis yang akan membawa pembaca memahami arah penelitian. 

Melalui kerangka teori ini, hubungan antar konsep atau variabel dapat terlihat lebih jelas dan mudah diikuti. Dengan begitu, penulis bisa menyampaikan argumentasi secara runtut dan pembaca pun lebih mudah menangkap maksud dari penelitian yang dilakukan. Artikel berikut ini akan membahas tentang contoh kerangka berpikir dan cara membuatnya.

Pengertian Kerangka Berpikir

Apa itu kerangka berpikir? Ini adalah model konseptual yang membantu peneliti memahami bagaimana teori berhubungan dengan faktor-faktor penting yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono, bagian ini dipakai untuk menurunkan teori-teori relevan sehingga masalah penelitian bisa dijelaskan dengan lebih terarah. 

Melalui diagram konsep, peneliti dapat melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen secara lebih jelas. Selain itu, kerangka ini juga berfungsi sebagai penjelasan sementara terhadap gejala atau isu yang menjadi fokus penelitian.

Biasanya, isi kerangka berpikir penelitian mencakup identifikasi masalah, teori pendukung, variabel penelitian, dan alur hubungan antarvariabel. Semua hal tersebut disusun secara runtut agar pembaca memahami logika penelitian sebelum penulis masuk pada hipotesis.

Terdapat sejumlah tahapan untuk menyusun kerangka konseptual ini. Melansir dari berbagai sumber, cara membuat kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

• Mengidentifikasi variabel penelitian, menggambarkan atribut tertentu seperti usia, wilayah, atau tingkat pendidikan yang menjadi fokus penelitian.
• Mencari hubungan antar variabel, bagian-bagian variabel harus saling terhubung agar penelitian memiliki arah jelas dan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
• Mencari literatur, mengumpulkan literatur berupa buku, jurnal, laporan, atau sumber relevan lainnya untuk memastikan bahwa penelitian memiliki dasar valid dan sesuai dengan konsep yang diangkat.
• Membahas landasan teori, peneliti harus memaparkan argumentasi teoritis secara logis dan kuat agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan tidak terkesan dibuat-buat.
• Membuat kesimpulan sementara, berisi penegasan bahwa topik memiliki dasar teori kuat untuk diteliti lebih lanjut.
• Membuat gambaran diagram konsep, dituangkan dalam bentuk diagram atau bagan guna menunjukkan alur hubungan antarvariabel untuk memudahkan pembaca memahami logika penelitian.

Contoh Kerangka Berpikir

Kerangka konsep ini memiliki bentuk diagram atau bagan yang terbagi ke dalam beberapa model visual untuk membantu menunjukkan alur logika penelitian. Bentuk-bentuk tersebut adalah bagan alur (flowchart), diagram hubungan variabel, skema konseptual, pohon masalah (problem tree), dan mind mapping. Berikut beberapa contoh kerangka berpikir:

1. Bagan terkait penyebab utama kerusakan jalan.

2. Diagram tentang alur penerjemahan Pitutur Luhur Jawa

3. Contoh kerangka berpikir penelitian kualitatif tentang Pengaruh Kualitas Penerjemahan dengan Teknik Transposisi Nama Menu Asing