Melakukan perjalanan ke berbagai tempat menarik bisa membuat Anda mendapatkan banyak cerita dan pengalaman baru. Tidak sedikit traveler yang membagikan pengalamannya ke dalam buku cerita perjalanan yang inspiratif. Menulis cerita perjalanan tidak hanya soal mengagumi keindahan tempat yang dikunjungi, namun juga turut serta memahami kehidupan sosial budaya masyarakat yang hidup di tempat tersebut.
Bagi Anda yang tidak memiliki waktu atau kesempatan untuk melakukan perjalanan, Anda bisa membaca buku cerita perjalanan untuk mendapatkan pengalaman yang serupa.
Kisah perjalanan Ahmad Yunus dan Farid Gaban, dua wartawan yang mengelilingi Indonesia selama setahun. Mereka menyebut perjalanan ini sebagai Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa. Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua, hingga Flores sudah mereka singgahi. Melalui perjalanan ini, Yunus dan Farid mencatat realita kehidupan penduduk di pulau-pulau terpencil dan perbatasan yang terlupakan oleh pemerintah. Selain itu, mereka juga merekam kekayaan alam Indonesia dalam bentuk tulisan, foto, dan film dokumenter.
Gola Gong melakukan perjalanan ke Serawak, Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar, Bangladesh, Nepal, hingga Pakistan. Ia bertandang ke ladang opium di Laos, mengelana di Bangladesh yang semrawut, menapaktilasi keindahan Nepal, dan menyusuri Sungai Gangga di India. Ia mengandalkan honor dari tulisan yang ia kirim ke majalah Anita Cemerlang, untuk membiayai perjalanannya. Ia juga menyertakan foto-foto perjalanannya di buku ini.
Buku ini menceritakan perjalanan Eric Weiner dalam menemukan definisi kebahagiaan dengan bertualang ke berbagai negara. Amerika, Swiss, Bhutan, Qatar, Islandia, Moldova, Thailand, Inggris, India, dan Belanda. The Geography of Bliss banyak memberikan pencerahan tentang makna kebahagiaan. Bahwa kebahagiaan bukanlah soal tempat atau tujuan, melainkan tentang bagaimana cara kita menjalani dan memandang kehidupan itu sendiri.
Sigit yang menyukai buku dan sastra, banyak menceritakan pengalamannya saat mengunjungi monumen-monumen sastra terkenal. Seperti toko buku Shakespare & Co. di Paris dan makam Kafka di Praha. Selain itu, buku ini juga sarat dengan drama kultural dan ironi politik.
Agustinus Wibowo melakukan perjalanan ke Tibet, Nepal, India, hingga Pakistan. Melalui buku ini, Agustinus juga bercerita tentang makna perjalanan yang seringkali terlupakan oleh para traveler. Menurutnya, setiap traveler selalu ingin menelusuri dan makna kehidupannya masing-masing.
The Naked Traveler sudah terbit ke dalam 8 seri. Penulis menceritakan petualangannya dengan bahasa yang ringan. Trinity berkemah bersama singa di Tanzania, menyelam di Wakatobi, memancing ikan piranha di Sungai Amazon, mendaki Kota Inca yang hilang di Macchu Pichu, hingga mengikuti kapal ekspedisi penelitian bawah laut di Pulau Koon.
Buku ini menceritakan perjalanan Daniel Mahendra menuju negeri impiannya sejak kecil. Penulis mengenal Tibet dari serial favoritnya, yaitu Tin Tin. Perjalanan ke Atap Dunia mengisahkan bagaimana lika-liku perjalanan Daniel menjelajahi Tibet, Nepal, dan Tiongkok. Ia menuturkan kisahnya dengan bahasa jurnalistik yang apik sehingga pembaca mampu turut serta merasakan emosi Daniel.
Ketujuh buku cerita perjalanan tersebut bisa Anda baca untuk menambah inspirasi dan wawasan tentang perjalanan. Jika Anda ingin belajar menulis cerita perjalanan yang menarik dan autentik seperti penulis-penulis favorit Anda, yuk, ikuti kelas menulis cerita perjalanan bersama Tempo Institute!
Penulis: Erdisa Nurmalia
Editor: Fadhli Sofyan