Variabel adalah salah satu istilah yang sering digunakan saat seseorang melakukan penelitian. Secara umum, variabel merupakan segala sesuatu yang memiliki variasi atau untuk digunakan sebagai objek penelitian, seperti objek, orang, atau fenomena yang memiliki ciri-ciri tertentu untuk diteliti.
Secara umum, variabel dibagi menjadi dua jenis, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Meskipun keduanya sering muncul dan bekerja secara beriringan dalam suatu penelitian, keduanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda satu sama lain. Lebih lanjut, simak perbedaan keduanya berikut ini.
Variabel bebas adalah faktor yang dapat berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh komponen penelitian lainnya. Elemen ini biasanya menjadi sumber perubahan karena ia memberikan dorongan atau stimulus terhadap aspek lain yang diteliti.
Dalam sebuah judul penelitian, bagian ini hampir selalu muncul lebih dulu karena menjadi titik awal analisis. Variabel bebas memiliki beberapa istilah lain seperti variabel X dan unsur independen.
Faktor ini juga disebut sebagai prediktor karena digunakan untuk memprediksi hasil yang mungkin muncul pada komponen terikat. Di bidang statistik, elemen ini dikenal pula sebagai penjelas karena berfungsi menjelaskan penyebab suatu fenomena.
Pada eksperimen, faktor ini sengaja dimanipulasi atau divariasikan untuk melihat dampaknya. Karena sifatnya yang tidak bergantung pada komponen lain, unsur bebas dapat diatur sesuai tujuan penelitian. Melalui perubahan elemen ini, peneliti dapat menilai seberapa kuat pengaruhnya terhadap hasil yang ingin diukur.

Variabel terikat adalah faktor yang berubah sebagai akibat dari perlakuan atau variasi pada elemen bebas. Bagian ini menjadi pusat pengukuran karena menunjukkan hasil yang ingin dilihat oleh peneliti.
Dalam penelitian, variabel Y atau unsur dependen ini sering juga disebut respon karena mencerminkan reaksi terhadap perubahan pada komponen lain. Elemen ini juga dikenal sebagai hasil karena menjadi keluaran akhir dari proses penelitian.
Di dalam judul atau rumusan masalah, komponen ini biasanya berada di posisi akhir karena sifatnya yang dipengaruhi. Peneliti mengamati unsur ini untuk menentukan apakah perlakuan pada faktor bebas memberikan dampak signifikan.
Data dari komponen terikat juga digunakan untuk mengukur besarnya hubungan dan arah pengaruh antar unsur penelitian. Karena ia bersifat bergantung, perubahan pada elemen ini menjadi dasar untuk menarik kesimpulan dan membuat prediksi ilmiah.
Perbedaan variabel bebas dan terikat dalam penelitian sangat mendasar. Unsur bebas adalah komponen yang memberikan pengaruh, sedangkan unsur terikat adalah bagian yang menerima dampaknya.
Perbedaan variabel x dan y juga bisa terlihat dari susunan judul penelitian. Misalnya pada judul “Pengaruh Pola Makan Terhadap Kesehatan Fisik”, bagian pola makan menjadi faktor bebas karena ia menjadi penyebab yang ingin diuji, sementara kesehatan fisik bertindak sebagai faktor terikat karena menunjukkan hasil yang dipengaruhi.
Dengan demikian, unsur bebas berfungsi sebagai pemicu perubahan, sedangkan unsur terikat menjadi efek atau output dari perubahan tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai variabel bebas dan terikat, simak beberapa contoh penerapannya berikut ini.
1. Contoh judul penelitian 1
“Pengaruh Jam Kerja Fleksibel terhadap Produktivitas Karyawan di Perusahaan Startup”
Penelitian ini bertujuan menilai apakah penerapan jam kerja fleksibel dapat meningkatkan produktivitas para karyawan. Dari judul tersebut, dapat terlihat bahwa faktor bebasnya adalah jam kerja fleksibel, sedangkan faktor terikatnya adalah produktivitas karyawan.
2. Contoh judul penelitian 2
“Hubungan antara Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Prestasi Belajar Siswa SMA”
Judul ini ingin mengetahui apakah tingkat penggunaan media sosial memiliki kaitan dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan judul tersebut, unsur bebasnya adalah intensitas penggunaan media sosial, sedangkan unsur terikatnya adalah prestasi belajar. Adapun siswa SMA menjadi populasi penelitian.
3. Contoh judul penelitian 3
“Pengaruh Program Pelatihan Kerja terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Tingkat Akhir”
Penelitian ini berfokus pada dampak keikutsertaan dalam pelatihan kerja terhadap kesiapan mahasiswa memasuki dunia profesional. Dari judul tersebut, dapat diketahui bahwa faktor bebasnya adalah program pelatihan kerja, sedangkan faktor terikatnya adalah kesiapan kerja mahasiswa.