Perkembangan teknologi membuat kita semakin mudah mendapatkan berbagai informasi dan kabar terbaru dari seluruh dunia. Informasi tersebut biasanya berasal dari teks berita yang tersebar di berbagai media, baik cetak maupun digital.
Ketika mendengar kata “berita”, kita mungkin langsung membayangkan teks di koran, tayangan televisi, atau artikel di media online yang menyajikan peristiwa terkini dan penting untuk diketahui. Lantas, apa sebenarnya pengertian berita itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Dalam Modul Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar, Kris Budiman menjelaskan bahwa berita (news) adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian terbaru yang bersifat aktual, menarik, dan penting untuk disampaikan kepada publik. Kata news sendiri berasal dari kata new yang berarti baru.
Menurut W.J.S. Purwadarminta, berita adalah laporan tentang suatu kejadian terbaru atau informasi baru mengenai sesuatu yang sedang terjadi. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian teks berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian yang hangat, bisa berupa laporan maupun pengumuman.
Informasi ini bisa disampaikan melalui berbagai bentuk, baik cetak, siaran, internet, maupun dari mulut ke mulut, kepada orang banyak. Dengan kata lain, teks berita adalah tulisan yang menyajikan informasi aktual secara faktual, jelas, dan menarik agar mudah dipahami oleh pembaca.

Unsur berita terdiri dari enam bagian utama yang dikenal dengan istilah 5W+1H, yaitu What, Where, When, Who, Why, dan How. Dalam bahasa Indonesia, rumus ini sering disingkat menjadi ADIKSIMBA (Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana).
Keenam unsur ini penting agar laporan disajikan secara lengkap dan mudah dipahami pembaca. Berikut penjelasannya:
Contohnya:
Pimpinan DPR menyatakan siap mereformasi kinerja Dewan (what) dalam waktu sesingkat-singkatnya (how) setelah tekanan dan kontrol publik semakin kuat kepada Dewan (why). Hal itu ditegaskan Ketua DPR RI Agung Laksono (who) saat jumpa pers pertama di press room DPR, Jakarta (where), Sabtu (When).
Dalam buku Dasar-dasar Jurnalistik, Ana Nadhya Abrar mengungkapkan bahwa struktur teks berita terdiri dari empat bagian penting, yakni headline, dateline, lead, dan body.
Headline adalah judul berita, kadang juga disertai dengan subjudul. Fungsinya untuk membantu pembaca langsung mengetahui topik yang diangkat dan menarik perhatian agar mau membaca isi laporannya.
Dateline berisi nama media, tempat, dan tanggal kejadian. Kadang hanya mencantumkan nama media dan tempat saja. Tujuannya adalah menunjukkan di mana peristiwa itu terjadi dan siapa media yang melaporkannya.
Lead biasanya ada di paragraf pertama dan merupakan bagian paling penting dari berita. Lead berisi ringkasan inti artikel agar pembaca langsung memahami pokok peristiwa dan tertarik membaca sampai selesai.
Struktur berita ini berisi penjelasan lengkap tentang peristiwa yang dilaporkan. Penulisannya harus singkat, padat, dan jelas agar mudah dipahami.
Dalam penulisan berita, jurnalis biasanya menggunakan struktur piramida terbalik (inverted pyramid). Artinya, bagian paling penting atau inti informasi ditempatkan di awal paragraf, lalu diikuti informasi tambahan atau pendukung di bagian berikutnya.
Tujuannya agar pembaca bisa langsung mengetahui inti laporan artikel sejak paragraf awal tanpa harus membaca sampai akhir. Struktur ini juga memudahkan pembaca yang hanya ingin tahu pokok informasi dengan cepat.