Menulis laporan hasil wawancara tidak hanya soal menyalin percakapan antara pewawancara dan narasumber. Laporan ini harus disusun secara sistematis agar pembaca mudah memahami isi diskusi dan kesimpulan yang diambil.
Laporan wawancara adalah dokumen tertulis yang berisi rangkuman informasi, pendapat, atau pengalaman dari narasumber berdasarkan hasil tanya jawab. Catatan ini umumnya digunakan untuk keperluan akademik, penelitian, jurnalistik, atau pelaporan kegiatan profesional.
Melansir dari Deepublish, struktur laporan hasil wawancara mencakup beberapa elemen penting. Mulai dari latar belakang dan topik wawancara, identitas narasumber, waktu dan tempat pelaksanaan, informasi atau data yang didapat, dan kesimpulan.
Sementara itu, menurut Ebizmark, format laporan hasil wawancara biasanya terdiri atas halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, bab 1 pendahuluan, bab 2 pembahasan, dan bab 3 penutup.
Agar laporan wawancaramu terlihat profesional dan informatif, simak langkah-langkah cara menulis laporan hasil wawancara berikut ini.

Langkah pertama untuk menulis laporan hasil adalah memahami tujuan dari wawancara atau interview tersebut. Apakah untuk tugas sekolah, penelitian, atau artikel berita?
Menentukan topik akan membantu kamu menyusun struktur laporan yang relevan dan fokus pada hal penting.
Contoh:
Tujuan wawancara ini adalah mengetahui pandangan guru terhadap penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Setiap laporan harus mencantumkan identitas lengkap narasumber, seperti nama, jabatan, tempat, dan waktu interview.
Informasi ini penting sebagai bukti validitas data dan konteks pembaca terhadap hasil diskusi.
Contoh format identitas:
Nama narasumber: Ibu Rina Wulandari
Jabatan: Guru Bahasa Indonesia SMP Harapan Bangsa
Tanggal interview: 10 Oktober 2025
Tempat: Ruang guru SMP Harapan Bangsa
Pendahuluan berfungsi memperkenalkan topik wawancara dan menjelaskan alasan pemilihan narasumber. Gunakan bahasa formal namun tetap mengalir agar pembaca tertarik.
Contoh:
Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui pandangan guru terhadap penerapan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Narasumber yang dipilih adalah Ibu Rina Wulandari, salah satu guru yang aktif menggunakan media digital di kelas.

Bagian ini menjadi inti dari laporan. Sajikan hasil interview berdasarkan urutan pertanyaan dan jawaban narasumber. Gunakan bahasa tidak langsung (parafrase) agar lebih rapi, namun tetap jaga keaslian makna.
Contoh laporan hasil wawancara:
Menurut Ibu Rina, penggunaan teknologi membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Namun, ia juga menekankan perlunya pendampingan agar siswa tidak terlalu bergantung pada perangkat digital.
Setelah menyajikan hasil wawancara, tuliskan analisis atau pembahasan untuk menjelaskan makna dari temuan dari sesi dialog tersebut.
Bagian ini menunjukkan pemahaman kamu terhadap isi diskusi dan kaitannya dengan topik yang dibahas.
Contoh:
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa teknologi memiliki dampak positif terhadap minat belajar siswa, asalkan penggunaannya tetap terkontrol dan diarahkan dengan baik oleh guru.
Kesimpulan merangkum isi wawancara secara ringkas, sedangkan rekomendasi berisi saran untuk penelitian lanjutan atau tindak lanjut dari data interview.
Contoh:
Berdasarkan wawancara, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi di sekolah perlu diimbangi dengan literasi digital bagi guru dan siswa. Sekolah diharapkan menyediakan pelatihan rutin agar pemanfaatan teknologi menjadi lebih efektif.
Berikut format laporan hasil wawancara yang bisa kamu gunakan sebagai panduan: