SETELAH pelatihan selama dua pekan–baik secara daring maupun luring–Independent Media Accelerator (IMA) akhirnya memilih lima media untuk mengikuti program fellowship. Kelima media itu menawarkan berbagai inovasi dalam industri media massa.
Sebagaimana diketahui, IMA adalah program pelatihan dan fellowship untuk peningkatan kapasitas media dalam tiga ranah: jurnalisme berkualitas, menemukan model bisnis baru dan optimal, serta pemanfaatan transformasi digital. Ada 164 pendaftar dan hanya 20 media yang berhak mengikuti pelatihan.
Di akhir pelatihan pada 24 Agustus 2022, dipilih lima media dengan perencanaan terbaik untuk mendapatkan bantuan sebesar Rp 100 juta untuk dipakai dalam proyek akselerasi di medianya, berdasarkan proposal yang sudah disusunnya. Kelima media itu adalah: Bale Bengong (Denpasar), Bandung Bergerak (Bandung), Jurnalis Komik (Bandung), Lekasura (Wakatobi), dan Trust TV (Makassar).
Untuk bisa lolos dalam pemilihan, proposal para peserta dinilai dan diwawancarai oleh para juri yang merupakan para petinggi di sejumlah media massa besar dan berpengalaman. Para juri adalah Uni Zulfiani Lubis (Pemimpin Redaksi IDN Times), Wahyu Dhyatmika (CEO Tempo Digital), Ade Wahyudi (Managing Director Kata Data), dan Suwarjono (Pemimpin Redaksi Suara.com).
Para juri mempertimbangkan beberapa hal, seperti kejelasan tujuan proposal, inovasi yang ditawarkan, efektivitas dan efisiensi budget, serta keberlanjutan kegiatan yang diusulkan pasca program IMA . Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam ke para peserta, terutama dari sisi keberlanjutan program.
Kelima media yang terpilih dianggap mampu memberikan usulan program menarik di media mereka masing-masing. Bahkan tak jarang ide mereka berseberangan dengan kebiasaan media lain.
Saat sebagian besar berita disampaikan lewat teks dan video, Jurnalis Komik menawarkan penyampaian berita melalui komik; ketika sebagian besar podcast mengundang tokoh terkenal, Bandung Bergerak malah mau buat podcast dengan mengundang orang pinggiran.
Inovasi juga tidak hanya di dalam ruang berita (newsroom), tapi juga soal bisnis. Bale Bengong, misalnya merangkul para jurnalis warga untuk mengangkat pariwisata berbasis budaya di Bali.
Selama 2-3 bulan ke depan kelima media tersebut akan menjalankan program-program yang mereka usulkan. IMA tidak hanya memberikan dukungan dana, tapi juga mentor kepada setiap peserta yang terpilih.
IMA adalah program yang diinisiasi oleh Tempo Institute dengan dukungan dari Google News Initiative, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, dan Visi Integritas.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri