Cerita perubahan adalah penyampaian laporan dengan cara yang jauh lebih efisien dan efektif dibanding penyampaian laporan konvensional. Lewat cerita perubahan, sebuah program dapat dilihat dengan lebih detail. Proses bisa ditelusuri lebih dalam. Ini berbeda dengan laporan kegiatan konvensional yang hanya berfokus pada capaian kuantitas.
Perubahan menuju arah yang lebih baik selalu hal yang diinginkan oleh banyak orang, terutama anak-anak muda yang ambisius. Contoh anak-anak muda itu adalah staf sponsor Save the Children. Mereka mengikuti pelatihan bersama Tempo Institute untuk bisa menceritakan perubahan yang mereka alami lewat tulisan yang tepat dan keren.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari dari 13-15 Juli 2022 di Hotel 101 Thamrin, Jakarta. Tentunya, pelatihan ini diajarkan oleh pakar yang sudah berpengalaman hampir 15 tahun, antara lain Qaris Tajudin, Direktur Tempo Institute, dan Uksu Suhardi, Koordinator Redaksi Bahasa Grup Tempo.
“Para peserta adalah anak-anak muda dengan idealisme tinggi yang semangat, sehingga pelatihan berjalan sangat lancar dan penuh dinamika,” pungkas Qaris Tajudin, salah satu pengajar Pelatihan Menulis Cerita Perubahan.
Menurut Qaris Tajudin, peserta memiliki modal untuk membuat cerita perubahan karena mereka melihat hal itu setiap hari dalam berkegiatan di Save the Children. Mereka hanya perlu menyusun bahan-bahan cerita yang sudah dimiliki untuk dibuat menjadi sebuah tulisan.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, para peserta mempelajari banyak hal dasar dalam penulisan, antara lain merumuskan angle tulisan, menyusun outline, riset dan bahan wawancara, menentukan judul dan paragraf, dan menulis kalimat efektif. Terakhir, mereka akan membuat tulisan sebagai praktik nantinya bersama para pengajar.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri