Pengutipan memiliki peran sangat penting dalam penulisan. Pengutipan memiliki peran sebagai penguat data. Selain itu, pengutipan juga berkaitan dengan etika penulis dan digunakan untuk menghindari tindakan curang dan plagiarisme. Secara garis besar, cara mengutip ada dua, yaitu:
Kutipan langsung
Umumnya menggunakan tanda petik dan tidak mengubah isi teks yang dikutip. Dalam pengutipan ini, baiknya juga dicantumkan sumber secara lengkap (nama, tahun terbit, judul, atau identitas lainnya). Dilansir dari Panduan Pengutipan London School of Public Relation, kutipan langsung ada beberapa cara, antara lain:
Kutipan ini terdiri kurang dari 40 kata dan menggunakan tanda kutip, sedangkan penulisan sumber bisa diletakan di awal atau akhir teks yang dikutip. Misalnya:
Perubahan iklim itu nyata, terbukti “emisi gas rumah kaca telah naik drastis sejak 1850-an karena kegiatan manusia, seperti membakar bahan bakar fosil” (Gates, 2021, p. 5).
Atau,
Dalam bukunya yang berjudul How to Avoid Climate Disaste, Bill Gates mengatakan, “emisi gas rumah kaca telah naik drastis sejak 1850-an karena kegiatan manusia, seperti membakar bahan bakar fosil” (2021, p. 5).
Atau,
Gates (2021) mengatakan, “emisi gas rumah kaca telah naik drastis sejak 1850-an karena kegiatan manusia, seperti membakar bahan bakar fosil” (p. 5).
Jika kutipan pendek menggunakan tanda petik dua, penulisan kutipan panjang menggunakan jarak spasi yang lebih menjorok ke kanan. Cara mengutip ini banyak digunakan dalam penulisan ilmiah karena teks sumber yang sulit dipangkas dan biasanya lebih dari 40 kata.
Pemanasan global terjadi di berbagai belahan bumi. Suhu di beberapa kota mengalami kenaikan, ada yang mencapai di atas 32 derajat Celcius. Menurut Bill Gates (2021, p. 9), efek yang diberikan dari pemanasan global bisa jadi lebih serius,
. . . Tak semua tempat akan sama-sama menderita panas dan lembap. Contohnya, area Seattle (Paul dan saya memindah Microsoft ke sana pada 1979) barang kali akan lolos. Boleh jadi di sana jumlah hari dengan suhu di atas 32 derajat Celcius hanya 14 pada akhir abad ke-21, sesudah rata-rata Cuma satu atau dua pada 1970-1n. Beberapa tempat malah bisa untung kalau iklim menghangat. . .
Kutipan tidak langsung
Dalam kutipan tidak langsung, penulis boleh menggunakan bahasa sendiri dan mengambil ide pokok teks yang dikutip. Namun, tidak boleh mengubah makna. Kutipan tidak langsung tidak memerlukan tanda petik dua. Untuk penulisan sumber asli, tidak jauh berbeda. Pengutipan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan parafrase, merangkum, atau men-sintetis.
Cara mengutip ini cukup sulit jika penulis tidak memahami maksud teks asli yang hendak dikutip. Untuk memudahkan pengutipan, penulis bisa membaca teks secara keseluruhan terlebih dahulu. Untuk teknik penambahan sumber, bisa diletakkan dengan menggunakan tanda kurung di belakang kalimat/paragraph. Atau, bisa menyertakan nama penulis asli ke dalam kalimat/paragraf.
Misal:
Menurut Bill Gates (2021), tak semua daerah di bumi mengalami kenaikan suhu yang sama karena pemanasan global.
Selain penjelasan di atas, penulis juga harus memahami beberapa tanda baca dalam cara mengutip berikut ini:
Tanda petik dua digunakan untuk mengutip langsung, sedangkan tanda petik tunggal digunakan untuk menujukkan kata atau frase yang ditulis di dalam petik dua. Penggunaan tanda petik tunggal dalam pengutipan langsung, harus sesuai dengan teks asli yang dikutip.
Misal: Bill Gates (2021, p.1) mengatakan, “Harus diakui, saya menggunakan ‘nol’ secara kurang tepat, dan saya harus jelas dengan apa yang saya maksud.”
Tanda ini biasanya banyak digunakan dalam kutipan langsung panjang. Tanda ini berupa (. . .) yang diletakkan di bagian teks yang dihilangkan. Alasan penghapusan teks asli saat mengutip harus jelas, misalnya kalimat sebelumnya tidak relevan dengan tulisan yang sedang dibuat sehingga lebih baik tidak dicantumkan. Tanda elipsi ada dua, titik tiga (. . .) digunakan di depan atau belakang paragraf. Sedangkan titik empat (. . . .) digunakan di tengah paragraf.
Dalam penulisan sumber kutipan, tanda kurung kerap digunakan. Tanda kurung lengkung (_) ini diperlukan di tengah-tengah kalimat yang dikutip, misalnya untuk memberikan penekanan, membenarkan kesalahan, atau mengklarifikasi kata yang ambigu. Tanda ini juga digunakan dalam menuliskan nama penulis dan tahun tulisan terbit.
Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri